Minggu, 25 Desember 2011

TUGAS ISD BAB 8

Perbedaan Kepentingan

Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku individu. Individu bertingkah laku karena adanya dorongan untuk memenuhi kepentingannya. Kepentingan ini sifatnya esensial bagi kelangsungan hidup individu itu sendiri, jika individu berhasil memenuhi kepentingannya, maka ia akan merasakan kepuasan dan sebaliknya kegagalan dalam memenuhi kepentingan akan menimbilkan masalah baik bagi dirinya maupun bagi lingkungannya.

Dengan berpegang prinsip bahwa tingkah laku individu merupakan cara atau alat dalam memenuhi kebutuhannya, maka kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh individu dalam masyarakat pada hakikatnya merupakan kepuasan pemenuhan dari kepentingan tersebut.

Oleh karena individu mengandung arti bahwa tidak ada dua orang yang sama persis dalam aspek-aspek pribadinya, baik jasmani maupun rohani, maka dengan sendirinya timbul perbedaan individu dalam hal kepentingannya. Perbedaan kepentingan itu antara lain berupa :
  1. Kepentingan individu untuk memperoleh kasih sayang
  2. Kepentingan individu untuk memperoleh harga diri
  3. Kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan yang sama
  4. Kepentingan individu untuk memperoleh prestasi dan posisi
  5. Kepentingan individu untuk dibutuhkan orang lain
  6. Kepentingan individu untuk memperoleh kedudukan di dalam kelompoknya
  7. Kepentingan individu untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan diri
  8. Kepentingan individu untuk memperoleh kemerdekaan diri
Perbedaan kepentingan ini tidak secara langsung menyebabkan terjadinya konflik tetapi mengenal beberapa fase yaitu:
  1. Fase disorganisasi yang terjadi karena kesalahpahaman.
  2. Fase dis-integrasi yaitu pernyataan tidak setuju.

Prasangka dan Diskriminasi

Adalah dua hal yang ada relevansinya. Kedua tindakan tersebut dapat merugikan pertumbuh-kembangan dan bahkan integrasi masyarakat. Prasangka memiliki dasar pribadi, dimana setiap orang memilikinya sejak masih kecil, unsur sikap bermusuhan sudah nampak. Suatu hal yang saling berkaitan, apabila individu mempunyai prasangka dan biasanya bersifat diskriminatif terhadap ras yang diprasangkanya. Tetapi yang bersikap diskriminatif tanpa didasari prasangka. "Perbedaan pokok antara prasangka dan diskriminatif adalah bahwa prasangka menunjukkan pada aspek sikap sedangkan diskriminatif pada tindakan."

Menurut pendapat Morgan (1966) sikap adalah kecenderungan untuk berespon baik secara positif dan negatif terhadap seseorang, objek atau situasi. Jadi prasangka merupakan kecenderungan yang tidak tampak, aksi yang bersifat realistis, sedangkan prasangka tidak diketahui oleh individu masing-masing. Prasangka ini sebagian bersifat apriori atau tidak berdasarkan pengalaman sendiri, tergesa-gesa, berdasar generalisasi yang terlampau cepat dan berat sebelah.


Perbedaan Prasangka dan Diskriminasi

Tak sedikit orang yang mudah berprasangka, namun banyak pula yang sukar untuk berprasangka. Tampaknya kepribadian dan intelegensia, serta faktor lingkungan cukup berkaitan dengan munculnya prasangka. Antara prasangka dan diskriminasi dapat dibedakan dengan prasangka bersumber dari suatu sikap, diskriminasi menunjuk kepada tindakan.


Sebab-sebab Timbulnya Prasangka dan Diskriminasi
  1. Latar belakang sejarah
  2. Dilatar belakangi oleh perkembangan Sosio-Kultural dan Situasional
  3. Bersumber dari faktor kepribadian
  4. Perbedaan keyakinan, kepercayaan, dan Agama

Usaha Mengurangi/ Menghilangkan Prasangka dan Diskriminasi
  1. Perbaikan kondisi Sosial Ekonomi
  2. Perluasan kesempatan belajar
  3. Sikap terbuka dan sikap lapang

Ethnosentrisme

Adalah anggapan suatu bangsa / ras yang cenderung menganggap kebudayaan mereka sebagai suatu yang prima, riil, logis sesuai dengan kodrat alam dan beranggapan bahwa bangsa / ras lain kurang baik dimata mereka. Akibat ethnosentrisme adalah penampilan ethnosentrik yang dapat menjadi penyebab utama kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Ethnosentrisme dapat dianggap sebagai sikap dasar ideologi chauvinis yang melahirkan chauvinisme yaitu merasa diri superior, lebih unggul dari bangsa-bangsa lain dan memandang bangsa lain adalah inferior, nista, rendah, bodoh, dll. Chauvinisme pernah dianut oleh orang-orang Jerman pada masa Nazi Hitler.


Pertentangan-pertentangan Sosial/ Ketegangan Dalam Masyarakat

Konflik mengandung pengertian tingkah laku yang lebih luas daripada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar. Dalam hal ini terdapat tiga elemen dasar yang merupakan ciri dari situasi konflik, yaitu :
  1. Terdapat dua atau lebih bagian yang terlibat dalam konflik
  2. Memiliki perbedaan yang tajam dalam, kebutuhan, tujuan, masalah, sikap, maupun gagasan-gagasan.
  3. Terdapat interaksi diantara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan.
Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengan kebencian atau permusuhan, konflik dapat terjadi pada lingkungan:
  1. Pada taraf di dalam diri sendiri
  2. Pada taraf kelompok
  3. Pada taraf masyarakat
Adapun cara pemecahan konflik tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Elimination
  2. Subjugation atau Domination
  3. Majority Rule
  4. Minority Consent
  5. Compromise
  6. Integration

Masyarakat Majemuk dan Nation Indonesia

Masyarakat Indonesia digolongkan sebagai masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan golongan sosial yang dipersatukan oleh kekuatan nasional yang berwujud Negara Indonesia. Masyarakat majemuk itu dipersatukan oleh sistem nasional yang mengintegrasikannya melalui jaringan-jaringan administrasi pemerintahan, politik, ekonomi dan sosial. Untuk lebih jelasnya dikemukakan aspek dari kemasyarakatan tersebut:
  1. Suku Bangsa san Kebudayaannya
  2. Agama
  3. Bahasa
  4. Nation Indonesia

Integrasi

Masalah besar yang dihadapi Indonesia setelah merdek adalah integrasi diantara masyarakat yang majemuk. Integrasi bukan peleburan, tetapi keserasian persatuan. Masyarakat majemuk tetap berada pada kemajemukannya, mereka dapat hidup serasi berdampingan seperti yang tertulis pada Lambang Negara yaitu "Bhinneka Tunggal Ika", yang memiliki makna "berbeda-beda tetapi tetap merupakan kesatuan".

Integrasi Sosial dapat diartikan adanya kerja sama dari seluruh anggota masyarakat mulai dari individu, keluarga, lembaga masyarakat secara keseluruhan. Ini akan terwujud apabila mampu mengendalikan prasangka yang ada di masyarakat sehingga tidak terjadi konflik, dominasi, tidak banyak sistem yang saling melengkapi dan tumbuh integrasi tanpa paksaan.


Integrasi Nasional

Integrasi Nasional merupakan masalah yang dialami semua negara di dunia, yang berbeda adalah bentuk permasalahan yang dihadapinya. Menghadapi masalah integrasi sebenarnya tidak memiliki kunci yang pasti karena masalah yang dihadapi berbeda dan latar belakang sosio-kultural nation state berbeda pula, sehingga integrasi diselesaikan sesuai dengan kondisi negara yang bersangkutan, dapat dengan jalan kekerasan atau strategi politik yang lebih lunak.


Beberapa Permasalahan Integrasi Nasional
  1. Perbedaan Ideologi
  2. Kondisi masyarakat yang majemuk
  3. Masalah territorial daerah yang berjarak cukup jauh
  4. Pertumbuhan partai politik


    Sumber :

    TUGAS ISD BAB 7

    Tujuan Instruksional Khusus :
    • Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian masyarakat
    • Mahasiswa dapat menyebutkan syarat-syarat menjadi masyarakat
    • Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian masyarakat perkotaan
    • Mahasiswa dapat menyebutkan 2 tipe masyarakat
    • Mahasiswa dapat menyebutkan ciri-ciri masyarakat kota 
    • Mahasiswa dapat menyebutkan perbedaan antara desa dan kota
    • Mahasiswa dapat menjelaskan hubungan desa dan kota
    • Mahasiswa dapat menjelaskan tentang aspek positif dan aspek negatif
    • Mahasiswa dapat menyebutkan 5 unsur lingkungan perkotaan
    • Mahasiswa dapat menyebutkan fungsi external kota
    • Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian desa
    • Mahasiswa dapat menyebutkan ciri-ciri desa
    • Mahasiswa dapat menyebutkan ciri-ciri masyarakat pedesaan
    • Mahasiswa dapat menjelaskan sifat dan hakikat masyarakat pedesaan
    • Mahasiswa dapat menyebutkan macam-macam gejala masyarakat pedesaan

    Pengertian Masyarakat
    1. R.Linton : masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya dalam kesatuan sosial
    2. MJ.Herkovits : masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu.
    3. J.L.Gilian : masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama.
    4. S.R.Steinmetz : masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar, yang meliputi pengelompokan-pengelompokan manusia yang lebih kecil yang mempunyai perhubungan yang erat dan teratur.
    5. Hasan Sadily : masyarakat adalah golongan besar atau kecil dari beberapa manusia.

    Syarat-syarat Menjadi Masyarakat
    1. Harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak, bukan pengumpulan binatang
    2. Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama disuatu daerah tertentu
    3. Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju pada kepentingan dan tujuan bersama.

    Pengertian Masyarakat Perkotaan

    Dalam arti luas masyarakat adalah keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya teritorial, bangsa, golongan dan sebagainya.


    Ada 2 Tipe Masyarakat
    1. Masyarakat paksaan, misalnya Negara, masyarakat tawanan, dan lain-lain
    2. Masyarakat merdeka, yang terbagi dalam :
    • Masyarakat nature, yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendirinya, seperti gerombolan, suku, yang bertalian dengan hubungan darah atau keturunan 
    • Masyarakat kultur, yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingan keduniaan atau kepercayaan, misalnya koperasi, kongsi perekonomian, gereja dan sebagainya.
    • Masyarakat perkotaan, masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.

    Ciri-ciri Masyarakat Kota

    Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :
    1. Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
    2. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu
    3. Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata
    4. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa
    5. Interaksi yang terjal lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi
    6. Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu
    7. Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.

    Perbedaan Antara Desa dan Kota
    1. Jumlah dan kepadatan penduduk
    2. Lingkungan hidup
    3. Mata pencaharian
    4. Corak kehidupan sosial
    5. Stratifikasi sosial
    6. Mobilitas sosial
    7. Pola interaksi sosial
    8. Solidaritas sosial
    9. Kedudukan dalam hierarki administrasi nasional

    Hubungan Desa dan Kota

    Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola-pola kehidupan sosial, ekonomi, kebudayaan dan politik. Kesemuanya akan tercermin dalam komponen-komponen yang membentuk stuktur kota tersebut.


    5 Unsur Lingkungan Perkotaan

    Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi :
    1. Wisma : unsur ini merupakan bagian ruang kota yang dipergunakan untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya, serta untuk melangsungkan kegiatan-kegiatan sosial dalam keluarga.
    2. Karya : unsur ini merupakan syarat yang utama bagi eksistensi suatu kota, karena unsur ini merupakan jaminan bagi kehidupan bermasyarakat.
    3. Marga : unsur ini merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat dengan tempat lainnya didalam kota, serta hubungan antara kota itu dengan kota lain atau daerah lainnya.
    4. Suka : unsur ini merupakan bagian dari ruang perkotaan untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan dan kesenian
    5. Penyempurna : unsur ini merupakan bagian yang penting bagi suatu kota, tetapi belum secara tepat tercakup ke dalam keempat unsur termasuk fasilitas pendidikan dan kesehatan, fasiltias keagamaan, perkuburan kota dan jaringan utilitas kota.

    Fungsi External Kota

    Kota secara internal pada hakekatnya merupakan suatu organisme, yakni kesatuan integral dari tiga komponen meliputi penduduk, kegiatan usaha dan wadah. kota juga mempunya peranan/fungsi eksternal, yakni seberapa jauh fungsi dan peranan kota tersebut dalam kerangka wilayah atau daerah-daerah yang dilingkupi dan melingkupinya, baik dalam skala regional maupun nasional.


    Pengertian Desa

    Menurut Sukardjo Kartohadi adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri. Menurut Bintaro desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik dan cultural yang terdapat disuatu daerah dalam hubungannya dan pengaruhnya secara timbal-balik dengan daerah lain..


    Ciri-ciri Desa

    Menurut paul H.Landis desa adalah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan ciri-ciri sebagai berikut :
    1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa
    2. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuan terhadap kebiasaan
    3. Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam sekitar seperti  iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.

    Ciri-ciri Masyarakat Pedesaan
    1. Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
    2. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
    3. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
    4. Masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan sebagainya.

    Macam-macam Gejala Masyarakat Pedesaan

    Didalam masyarakat pedesaan kita mengenal berbagai macam gejala sosial. Gejala-gejala sosial yang sering diistilahkan dengan :
    • Konflik
    • Kontraversi
    • Kompetisi
    • Kegiatan pada masyarakat pedesaan

      Share

      Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites