Kamis, 01 Maret 2012

Honda BeAT 2010, Gabrukan 500 Meter!


Kata ‘gabrukan’ di trek lurus malam hari, punya arti tertentu. Yaitu, ketemu ditempat dan langsung balap! Konsep ini yang dipegang Honda BeAT milik Andi Alamsyah. Skubek langsing buatan pabrikan sayap tunggal ini, diseting buat main gabrukan!

“Jadi, enggak pakai panjer atau uang muka segala buat pastikan permainan. Motor ini memang sengaja dibuat main gabrukan di daerah Bintaro Jaya, Tangerang,” sebut pria yang tinggal di Komplek Kodam, Tanah Kusir, Jakarta Selatan itu.

Pacuan diseting hanya buat lahap trek lurus 500 meter. Tapi, terkadang bisa juga dipaksa berlari hingga 700 meter. Soal seting, Andi menyerahkan ke Tio Pratama yang tinggal di Jl. Cendrawasih 2, Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

"Saya memang bukan seorang mekanik tulen. Tapi, ngerti soal mesin. Itu karena sering mengikuti tim pabrikan saat balap. Jadi, sedikit-sedikit saya mengerti soal itu,” bilang Tio.

Ohhh..., lanjut! Ini bisa dibilang proyek Tio yang pertama bikin motor kenceng, tapi dia tidak putus asa begitu saja. Karena proyek awal, sepertinya ogah spekulasi. Doi lebih pilih bermain aman lewat part bolt-on. Misalnya seperti blok silinder.

Blok silinder set merek Kawahara Racing dipilih buat naikan kapasitas silinder. “Pakai yang ukuran 54 mm aja dulu. Itu sudah 125,8 cc. Kalau memang masih kurang, ya tinggal pakai ukuran lebih besar lagi,” tambahnya.

Yang bikin menarik, part Kawahara ini mengaplikasi piston tipe forging. Ya, model tempa. Makanya jadi pilihan Tio. “Selain lebih kuat kompresi tinggi, bobot piston juga sedikit lebih ringan. Lewat bobot piston yang ringan, tentunya kinerja mesin buat gapai putaran juga sedikit lebih cepat dong,” timpalnya lagi.


Ikuti kapasitas silinder yang bengkak, diameter klep isap dan buang ikut diganti. Pria yang juga punya hobi melawak ini, pasang klep Honda CS-1. Diameter klep isap 28 mm dan klep buang 24 mm.

Seiring pergantian klep, noken as yang mengatur kapan klep membuka dan menutup juga diganti. Lagi-lagi, Tio hanya andalkan part bolt-on saja dari merek yang sama. Yaitu, Kawahara Racing tipe K2. “Punya Kawahara terbilang simpel, tinggal pasang saja tidak perlu ada perubahan apapun,” tambah pria yang bilang bibir silinder head dipapas 0,8 mm tapi tak sebutkan perbandingan kompresi di ruang bakar.

Enggak lengkap kalau asupan bahan bakar tak ikut dimainkan. Masih andalkan karburator bawaan BeAT, tapi diameter venturi diperbesar. Dari ukuran standar yang 22 mm, venturi direamer hingga 26 mm. “Tinggal seting ulang main-jet dan pilot-jet aja. Main-jet pakai 115 dan pilot-jet pakai pakai 35,” tutur pria yang memiliki bewok ini.

Seting, CVT dilakukan sebagai penentu laju. Tapi, tak banyak yang dimainkan. Tio hanya seting ulang bobot roller. Pakai kombinasi roller 10 dan 11 gram. "Disilang, jadi putaran atasnya juga tetap jalan," tutupnya.

Buat perlancar gas buang dan bikin tenaga ikut melonjak, knalpot bawaan pabrik dibelek alias dibobok. Urusan hilangkan beberapa sekat di muffler, diserahkannya ke Juki Jun-Jun di Jl. Anggrek, No. 51, Larangan, Cileduk, Tangerang.


DATA MODIFIKASI
Pelek : TK 1,20/17
Ban : Comet 50/90/17
Noken as : Kawahara K-2
Sok belakang : YSS 

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites