Khusus main 15 ribuan. Itu bahasa gaul anak balap liar. Kalau diterjemahkan, artinya khusus melayani taruhan Rp 15 jutaan. Jadi, kalau tidak berani, enggak usah menantang. Mundur aje!
Itu angka minimal taruhan menggunakan Yamaha Jupiter-Z korekan Bambang ini. Dia pemilik bengkel Putra Raja Sport (PRS) di Jl. Raya Pondok Gede No. 3 Bekasi.
Untuk meningkatkan power mesin, sudah pasti langkah bore up dan stroke up ditempuh. Di Yamaha Jupiter-Z milik antok ini, Bambang memasang seher kepunyaan Kawasaki Eliminator.
Diameter seher motor asli keluaran Thailand ini dipilih yang punya ukuran 66 mm. Bambang kemudian memadukan dengan naik stroke agar jadi square. Artinya diameter seher dan langkah sehernya tidak jauh berbeda alias sama.
Antok yang tinggal di Jakara Timur itu juga setuju dengan konsep ini. Bro yang tidak tanggung menyerahkan 2 motor, salah satunya Jupiter Z ini, manut saja. Yang penting motornya kencang.
Agar mesin jadi square, stroke atau langkah piston yang asalnya 54 mm dibuat jadi 66 mm. Geberan Asep Bajaj ini, untuk naik stroke dipadukan dengan setang seher punya Yamaha RX-King.
Dipilih pakai yang punya motor 2-tak, karena ukuran pen bawah lebih kecil. Diameter pen hanya 20 mm. “Kadang setang seher gonti-ganti antara setang piston Force 1 atau RX-King. Tinggal disesuaikan sedikit," akunya.
Dengan aplikasi seher 66 mm dan stroke 66, bisa dihitung. Kapasitas silindernya kini naik jadi 225 cc. Namun supaya pas, Bambang yang beken disapa Tolet ini harus mengganjal blok silinder dengan paking aluminium setebal 7 mm.
Karena kapasitas silinder juga bengkak, suplai gas bakarnya harus melimpah-ruah. Tolet percaya menggunakan katup EE yang diameter payung klep isapnya 31 mm.
Termasuk kem sebagai pengatur buka-tutup aliran gas bakar diatur ulang. Meski pakai standar namun diubah. Klep isap dibuat membuka 25 derajat sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 60 derajat setelah TMB (Titik Mati Bawah).
Sedangkan klep out diseting membuka pada 55 derajat sebelum TMB dan menutup 30 derajat setelah TMA. Jadi, durasi klep isap dan buang sama-sama 265 derajat.
Untuk karburatornya, mekanik kalem ini tetap mengandalkan karbu standar Jupiter-Z. Namun harus dilakukan reamer. Termasuk skepnya, mengandalkan milik Honda GL-Pro. Asalnya skep 19 mm kini jadi 24 mm.
Untuk bermain di trek panjang, rasio dilakukan penggantian pada gigi 1, 2, dan 4. Gigi 1 13/36, gigi 2 26/27 dan gigi 4 20/24. Sproket depan-belakang fleksibel sesuai trek.
Hasilnya terbukti, racikan Tolet mampu menang berkali-kali di trek lurus malam hari. Kalau dihitung, sudah banyak hasilnya. Enggak hanya di wilayah Jabodetabek saja, bahkan sampai luar Jabodetabek. “Rata-rata main di atas 15 ribuan," bisik Tolet yang singkatan dari Ngentholet, seperti nama pemain dari Srimulat.
Itu yang membuat jadi terkenal. Bahkan enggak hanya dari wilayah Bekasi saja, dari Bandung rela ngantri buat korek mesin motor di bengkel yang tak jauh dari Mall Pondok Gede ini. . (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Vee Ruber 50/90-17
Ban Belakang : Vee Ruber 60/80-17
Pelek : TDR 140x17
Knalpot : AHM Thailand